by Felipe H. Perdomo, MBA
1. Identifikasi
Judul
Disertasi:
Using Emerging Technologies to
Develop a Conceptual Decision Support System
for the Trucking Industry
for the Trucking Industry
Nama
Penulis : Felipe H. Perdomo, MBA
Nama Universitas : Walden
University
Program Studi : Manajemen
Tahun Lulus : 2012
Advisor : Eric Riedel, Ph.D.
2. Pendahuluan (Latar
Belakang)
Decision Support Systems (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) adalah serangkaian kelas tertentu dari Sistem Informasi (SI)
terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan
organisasi. Suatu SPK yang dirancang dengan benar adalah suatu sistem berbasis
perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil
keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen,
pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan
memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
Sistem pendukung
keputusan atau SPK digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk
data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi
dari analisis, tidak dipengaruhi oleh penggunaan komputer, basis data atau
manusia penggunanya.
Secara umum, organisasi
atau perusahaan dalam hal ini perusahaan penyedia kendaraan dan alat berat
menghadapi kondisi yang sama - seperti perubahan lingkungan dan meningkatnya
biaya pengiriman barang - yang berhubungan dengan pengelolaan tingkat kompetisi
di Amerika Serikat. Salah satu tantangan yang umum terjadi dalam meningkatkan
daya saing perusahaan adalah mengefektifkan penggunaan infrastruktur sistem
informasi untuk membuat suatu keputusan manajerial yang sejalan dengan
kebutuhan perusahaan.
Industri angkutan truk
merupakan pasar dengan tingkat kompetisi yang sangat tinggi dengan perubahan
kondisi yang sangat cepat. SPK memberikan dan mampu menerapkan solusi bagi
kebutuhan tersebut. Hasil terjemahan SPK dalam sebuah perusahaan memberikan
solusi terbaik bagi setiap kebijakan yang diambil apabila dalam perusahaan
tersebut menempatkan SPK kedalam praktek bisnis mereka sehari-hari.
Perkembangan lingkungan
dan kondisi pasar didalam industri kendaraan berat yang berubah secara cepat
menempatkan penerapan SPK sebagai salah satu alternatif penunjang keputusan
yang harus terus diperbaiki karena penerapannya dalam waktu yang singkat.
Solusi yang tidak up to date tersebut
apabila diterapkan akan menimbulkan kerugian dan tingkat kompetisi yang
menurun. Dengan SPK yang selalu diperbaiki memberikan perusahaan kemampuan
untuk mengembangkan tekhnologi yang mampu meningkatkan pendapatan dan daya
saing mereka. Sehingga menjadi penting bagi perusahaan untuk selalu menggunakan
SPK dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan dengan cara memodifikasi
dan mengadakan perubahan-perubahan yang dianggap perlu untuk menanggapi
keinginan pasar, tantangan yang baru dan keinginan serta tujuan perusahaan.
3. Perumusan Masalah
Fokus dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan teknik standar yang mampu beradaptasi dan mudah
digunakan, yaitu sebuah implementasi kerangka kerja SPK yang fleksibel, dan
berlaku untuk industri angkutan truk. Kerangka ini dimasukkan bersama teknologi
yang ada ke dalam solusi SPK. Sebuah standar konsep implementasi SPK atau
kerangka kerja menjadi penting karena perkembangan bisnis teknologi yang cepat.
Penerapan SPK pada organisasi tertentu bisa menjadi tidak efektif jika terjadi
perubahan pasar dalam menanggapi perkembangan baru atau alternatif baru.
Langkah cepat organisasi dan perubahan teknologi menantang perusahaan untuk
menjadi lebih kreatif dalam menjaga persaingan dan efektivitas perusahaan
didalam bisnis ini.
4. Pertanyaan Riset
Tiga pertanyaan
penelitian - research questions (RQs) - dan dua hipotesis membantu
pengembangan penelitian ini. RQs dan
hipotesis dikembangkan untuk menentukan kelayakan penerapan kerangka alternatif
SPK didalam perusahaan truk. SPK ini harus cukup fleksibel untuk
diterapkan bersamaan dengan teknologi baru pada saat muncul di pasar.
Gagasan utama di balik
implementasi ini adalah bahwa sistem seperti itu bisa merampingkan proses
implementasi dengan kemampuan pengambilan keputusan dari organisasi truk
tersebut.
RQs yang fleksibel dan dapat
diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
RQ1 : Apa bukti dalam populasi TI yang
menunjukkan bahwa kerangka kerja implementasi SPK yang sistematis dan fleksibel
bisa mengubah standar pelaksanaan organisasi truk?
RQ2 : Apa bukti dalam komunitas TI yang
mampu menjelaskan bahwa SPK dirancang untuk memudahkan pelaksanaan dan
penggunaan teknologi yang sedang berkembang
lebih efisien?
RQ3 : Apa nilai yang dirasakan oleh
komunitas TI dari kerangka SPK yang diajukan dalam penelitian ini?
Dua pertanyaan pertama
dari RQs memiliki hubungan langsung
dengan pendapat para profesional.
5. Tujuan Disertasi
Tujuan dari penulisan
disertasi ini adalah untuk membangun kerangka kerja konseptual bagi perusahaan
truk. Dengan kerangka ini, perusahaan truk mampu mengelola kebutuhannya dalam
lingkungan bisnis yang cepat berubah dengan menerapkan solusi yang didapat dari
SPK yang fleksibel. Sehingga dapat berguna bagi organisasi truk untuk
mengembangkan keunggulan kompetitifnya di pasar dengan meningkatkan kemampuan
dalam mengambil keputusan dan merampingkan proses internal mereka.
6. Teori dan Konsep
Prinsip-prinsip manajemen
organisasi dan pengembangannya menjadi landasan dalam penulisan disertasi ini. Pinsip
pertama adalah prinsip mendirikan perusahaan real-time yang melambangkan organisasi truk tersebut. Yin dan Choi
(2005) menunjukkan bahwa dalam lingkungan yang berkembang pesat, kemajuan
organisasi didasarkan kemampuan mereka untuk menciptakan solusi cepat untuk menerima
tantangan yang mereka hadapi. Sebuah kerangka kerja SPK dengan penggabungan teknologi
bisa berfungsi sebagai enabler pengambilan keputusan real-time.
Prinsip kedua adalah
menggabungkan solusi pengambilan keputusan cepat dengan menciptakan database
dengan kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar informasi. Dan prinsip yang
ketiga adalah menggunakan pilihan SPK dalam organisasi harus fleksibel dan
mudah beradaptasi untuk menyelaraskan SPK dengan kebutuhan organisasi.
7.
Kerangka Konseptual
8. Hipotesis
Didasarkan pada
pertimbangan yang sama seperti dalam RQs,
hipotesis dalam disertasi ini adalah sebagai berikut:
H01 : Sebuah kerangka kerja untuk menerapkan SPK
dengan penerapan teknologi bukanlah proses yang layak untuk mendukung
pengambilan keputusan.
Ha1 : Sebuah kerangka kerja untuk menerapkan SPK
dengan penerapan teknologi adalah proses yang layak untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Survei penelitian dari
komunitas TI membantu mengembangkan data untuk menganalisis hipotesis pertama H01
dan alternatif nya Ha1. Statistik inferensial dijadikan dasar untuk
analisis ini. H02 and Ha2, di sisi lain, dianalisis dari
data yang dikumpulkan dari panel ahli TI.
H02 : Tidak
ada nilai dalam rangka kerja yang diajukan dalam penelitian ini.
Ha2 : Ada
nilai dalam rangka kerja yang diajukan dalam penelitian ini.
Analisis untuk hipotesis
kedua ini adalah merupakan penilaian kualitatif dengan menggunakan bantuan
paket perangkat lunak khusus.
9.
Lokasi dan Waktu
Peneitian
Penelitian dilakukan
menggunakan survey melalui e-mail dan media sosial selama 4 minggu dimulai dari
tanggal 5 September 2011. Sebelum memulai proses pengumpulan data, penulis
memperoleh izin terlebih dahulu dari Institutional
Review Board (IRB) Walden University.
Target populasi
ditetapkan sebanyak 17.000 calon, diambil berdasarkan alamat yang diperoleh
dari SpecialDatabases.com, dimana mereka menerima undangan e-mail untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini, demikian juga dengan para ahli TI
mendapatkan undangan yang sama untuk mengisi kuisioner penelitian tersebut.
10.
Desain Penelitian
Sebuah pengembangan dari
teori dasar, dimana pendekatan campuran metode deskriptif digunakan untuk
melakukan penelitian ini karena tiga alasan: (a) metode campuran ini memiliki
triangulasi intrinsik, (b) fleksibilitas, dan (c) adaptasi dari metodologi ini
sangat ideal untuk mempelajari kecepatan perubahan lingkungan seperti yang terjadi
pada perkembangan Sistem Informasi (SI) yang sangat cepat.
Untuk penelitian ini, bentuk
random sampling dilakukan untuk
mengetahui pengalaman teknis dari sampel pakar TI. Pengalaman peserta dalam
Sistem Informasi ini akan melandasi hasil penelitian.
11.
Kajian Penelitian
Terdahulu
Pengumpulan data dalam
penelitian ini mengikuti panduan yang dijelaskan oleh Lee dan Baskerville
(2003), yang mengidentifikasi empat kerangka yang cocok untuk melakukan
penelitian IS. Kerangka ini berguna untuk membantu dan mengatur,
mengidentifikasi, serta mengklasifikasikan berbagai jenis generalisasi yang
tepat dan pantas untuk upaya penelitian khusus. Untuk para peneliti, empat
parameter menentukan kerangka kerja sebagai generalisasi terdiri dari (a)
empiris untuk kesimpulan empiris, (b) unsur empiris untuk deskripsi teoritis,
(c) konsep teori untuk afirmasi empiris, dan (d) ide-ide teoritis dengan
formulasi teori.
(a) Pendekatan kerangka
empiris-untuk-empiris terkait dengan penerapan hasil penelitian untuk populasi
sasaran dimana sampel berada.
(b) Kerangka empiris yang berkaitan dengan generalisasi dari karakteristik populasi berdasarkan teori, dan berdasarakan kerangka tersebut, titik data yang dihasilkan digunakan untuk menjelaskan hipotesis yang mendasari penelitian ini.
(b) Kerangka empiris yang berkaitan dengan generalisasi dari karakteristik populasi berdasarkan teori, dan berdasarakan kerangka tersebut, titik data yang dihasilkan digunakan untuk menjelaskan hipotesis yang mendasari penelitian ini.
12. Sampling
a.
Elemen sampel
Survey dilakukan terhadap
17.000 pengguna TI di Amerika Serikat melalui undangan surel (e-mail).
b. Unit Sampling
Terdiri dari pengguna TI
profesional sebanyak 258 peserta dan pakar TI sebanyak 168 peserta yang berada
di Amerika Serikat atau terikat kedalam asosiasi TI.
13. Metode Pengambilan data
Penelitian
ini menggunakan desain berbasis survey untuk menguji hipotesis yang diajukan. Tiga mekanisme survei ditempatkan di QuestionPro, aplikasi web survei yang
digunakan dalam penelitian ini, data dikumpulkan dalam tiga bagian: (a)
pengumpulan data survei umum, (b) pra-tes survei, dan (c) kerangka penilaian
ahli. Pilihan perangkat lunak statistik dan kualitatif yang digunakan adalah
SPSS dan HyperRESEARCH.
14. Hasil Penelitian
Empat responden dari
sepuluh responden dari hasil penyaringan setuju bahwa survei akan mampu
mengukur nilai kerangka konseptual implementasi SPK dengan struktur yang
fleksibel dan mudah beradaptasi yang menggabungkan teknologi didalamnya.
dari data tersebut dapat
menjelaskan bahwa survei berisi pertanyaan yang tepat untuk meminta sampel
mengukur nilai kerangka konseptual SPK dalam penelitian ini.
Pengujian kerangka
teoritis diajukan dalam dua pertanyaan:
(1) Apa kesan anda terhadap
kerangka SPK yang diusulkan sebagai dasar untuk penerapan SPK nantinya dengan menggabungkan
teknologi yang sedang berkembang seperti Holographic
Databse Storage (HDS)?
(2) Berdasarkan pengalaman
Anda, apakah kerangka konseptual ini merupakan sebuah solusi untuk menerapkan
SPK dengan fleksibilitas dengan menambahkan komponen teknologi baru (HDS)
seperti yang diperkenalkan di pasar? Kenapa? Mengapa tidak?
Berdasarkan data survey
terhadap pertanyaan pertama, empat peserta percaya bahwa mereka tidak bisa
membuat keputusan mengenai apakah kerangka kerja ini bisa menjadi dasar untuk
menerapkan sistem DSS dengan teknologi. Sebaliknya, sembilan ahli menyatakan
bahwa kerangka kerja ini memiliki keamanan suara ditingkat TI, karena merupakan
struktur yang sering digunakan dalam praktek IS, kerangka SPK ini dirancang
dengan baik dan masuk akal, dan bisa diterapkan sebagai dasar untuk
meningkatkan implementasi SPK tersebut.
Data survey pada
pertanyaan kedua menjelaskan bahwa sebagian besar peserta percaya kerangka SPK
ini bisa menjadi solusi yang layak dalam menerapkan DSS fleksibel dengan
teknologi baru. Lima ahli mengindikasikan bahwa kerangka SPK bisa menjadi
sukses, lima lain menyarankan bahwa hal itu bisa menjadi solusi yang layak,
tiga orang menyatakan bahwa mereka tidak yakin apakah kerangka akan memberikan
solusi, satu orang menyatakan bahwa hal itu bisa terukur, dan satu ahli melihat
beberapa kelemahan dalam desain.
Berdasarkan hasil
tersebut kerangka teoritis SPK yang diusulkan memiliki nilai implementasi.
Metode desain campuran
yang diterapkan dalam penelitian ini membuktikan bahwa penciptaan kerangka
konseptual SPK fleksibel dan terukur dengan memasukkan teknologi baru dalam
desainnya merupakan prinsip postulat dari penelitian ini. Jumlah yang memadai
dan tanggapan yang dihasilkan dari penelitian ini membuat hasil-hasil survei
signifikan secara statistik. Sebuah komponen kualitatif selanjutnya menilai
nilai kerangka SPK yang diusulkan dengan menggunakan kelompok yang berbeda dari
ahli TI. Konten dan statistik analisis tersebut memungkinkan penulis untuk
menerima kedua hipotesis alternatif.
15. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan pengkajian
data dan analisis yang dilakukan oleh penulis, penelitian ini menolak hipotesis
nol dan menerima hipotesis alternatif. Dengan penolakan nol, penulis
menunjukkan bahwa konsep kerangka SPK yang menggabungkan teknologi yang sedang
berkembang didalamnya adalah solusi yang layak untuk menambah SPK alternatif
perusahaan dalam mendukung pengambilan keputusan organisasi perusahaan truk.
Hasil analisis dari ahli IS juga menunjukkan bahwa kerangka SPK yang fleksibel
seperti yang dijelaskan dan diajukan dalam penelitian ini bisa menjadi solusi
yang berharga untuk mempertimbangkan penerapan SPK.
Organisasi truk memiliki
potensi untuk meningkatkan proses internal mereka dan menjadi lebih kompetitif
dengan menerapkan SPK alternatif yang tepat. Penelitian ini fokus pada
menggambarkan kerangka SPK yang akan memungkinkan bisnis angkutan truk untuk mempertimbangkan
paradigma baru dalam menerapkan SPK. Para ahli yang disurvei dalam penelitian
ini mendukung konsep dan kerangka SPK yang diajukan, sehingga menghasilkan
penerimaan postulat dasar dalam penelitian ini.
16. Rekomendasi Manajerial
Penerimaan hipotesis
alternatif, bersama dengan jawaban RQs,
berimplikasi terhadap pernyataan masalah yang diendapkan penelitian ini
memberikan pertimbangan yang akurat dengan aplikasi praktis untuk industri
truk.
Survei terhadap populasi
TI di Amerika Serikat mendukung konsep dan kerangka yang diusulkan. Kegiatan
survei, dilakukan melalui sarana elektronik yang ketat, juga merupakan metode
yang efektif untuk mengumpulkan data yang sesuai. Selain tantangan yang mereka
disajikan, mekanisme penelitian survei elektronik yang digunakan adalah
instrumen yang tepat untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam waktu yang
relatif singkat. Hal ini juga menunjukkan bahwa elektronik juga memberi
aksesibilitas secara nasional terhadap seluruh TI profesional.