Friday, November 15, 2013

Desain Organisasi

Rifki Irawan - P056120222.41E
Mahasiswa Pascasarjana MB IPB

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,  weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
  1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya 
  2. Teknologi yang di gunakan
  3. Anggota atau orang-orang yan terlibat dalam organisasi
  4. Ukuran organisasi
Desain organisai dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi.

Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.

Ringkasan jurnal:

THE EVOLUTION OF ENTERPRISE ORGANIZATION DESIGN
Jurnal Ilmiah oleh JAY R. GALBRAITH - Professor Emeritus, IMD, Lausanne, Switzerland

Jurnal yang ditulis oleh Profesor Jay R. Galbraith ini berusaha membahas ide-ide seminal Alfred Chandler mengenai strategi dan struktur organisasi, dan memprediksi tahap berikutnya atau lanjutan dari evolusi sebuah organisasi. Alfred Dupont Chandler, Jr., adalah seorang ekonom asal Amerika Serikat yang telah memberikan kontribusi yang sangat luar biasa terhadap studi ekonomi dan bisnis didunia.

Penulis melakukan riset dan ulasan terhadap buku kedua Chandler yang berjudul Strategy and Structure: Chapter in the History of Industrial Enterprise yang merupakan sebuah buku mengenai perilaku berorganisasi yang telah mendapatkan pernghargaan Newcomen Award di tahun 1962. Dalam bukunya, Chandler menjelaskan tentang evolusi yang terjadi dalam integrasi vertikal dan strategi diversifikasi dalam struktur fungsional dan struktur multidivisional sesuai dengan peruntukkannya. Dia juga menjelaskan bagaimana struktur dominan pada setiap bagian adalah sebuah rangkaian, atau akumulasi, dari semua strategi dan struktur sebelumnya.

Penulis memperluas ide-ide Chandler dalam buku tersebut dengan menjelaskan bagaimana sebuah "struktur" sederhana menjadi sebuah "organisasi" (orang, penghargaan, proses manajemen, dll), dan mendiskusikan ide strategi yang baru berupa startegi ekspansi internasional dan strategi fokus kepada pelanggan. Strategi ekspansi internasional dalam  organisasi dapat dilihat secara tiga dimensi, yaitu: dimensi fungsi, dimensi unit bisnis, dan dimensi negara.  Sedangkan strategi fokus pada pelanggan memandang dari  empat dimensi yang berbeda. Penulis juga berpendapat bahwa dimensi utama berikutnya yang akan muncul selama organisasi terus berevolusi, akan muncul di perusahaan yang bereksperimen dengan penggunaan data-data yang kompleks yang disebut dengan "Big Data."

Strategi, Struktur, dan Rangkaian (Concatenation) Organisasi

Ide Chandler bahwa "struktur mengikuti strategi" adalah salah satu konsep yang paling terkenal dalam organisasi bisnis. Sedangkan menurut Richard L. Daft (Daft, 1998, p.15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu :

1. Dimensi Struktural

Dimensi ini menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi struktural terdiri dari :
Formalisasi.

Formalization refers to the extent to which rules, policies, procedures, formal training, norms, and traditions standarize behavior in an organization.” (Bedelan & Zammuto, 1991, 129). yang berarti formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam organisasi itu dibakukan. Jika suatu pekerjaan sangat diformalkan, maka pelaksana pekerjaan tersebut mempunyai tingkat keleluasaan yang minimum mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan bagaimana ia harus mengerjakan. Ada 3 macam jenis formalisasi, yaitu :
  1. Formalisasi berdasarkan pekerjaan. Dalam hal ini, organisasi menyatukan spesifikasi perilaku kerja dengan pekerjaan itu sendiri, dan biasanya hal ini di dokumentasikan pada deskripsi kerja yang formal. Pelaku pekerjaan atau pemegang jabatan akan diberitahu langkah apa yang harus dilakukan dalam melakukan suatu pekerjaan, dalam urutan yang bagaimana, kapan dan di mana.
  2. Formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan. Selain menghubungkan spesifikasi perilaku kerja dengan pekerjaan itu sendiri, organisasi juga dapat menyatukan spesifikasi tersebut dengan pekerjaan itu sendiri. Contoh : Seorang operator mesin percetakan menerima daftar instruksi untuk tiap-tiap pencetakan.
  3. Formalisasi berdasarkan peraturan. Formalisasi yang terakhir ini membangun suatu peraturan untuk semua situasi, semua pekerjaan, aliran kerja, semua karyawan. Peraturan ini juga mencakup siapa yang dapat dan tidak dapat melakukan sesuatu pekerjaan, kapan, di mana, dan dengan seijin siapa.
Spesialisasi

Specialization is the degree to which organizational tasks are subdivided into separate jobs.” (Daft, 1998, p.16). Hakikat spesialisasi adalah bahwa, daripada dilakukan oleh satu individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang individu yang berlainan. Pada dasarnya, individu-individu berspesialisasi dalam mengerjakan bagian dari suatu kegiatan, bukannya mengerjakan seluruh kegiatan. Suatu spesialisasi kerja dikatakan bersifat ekstensif apabila setiap karyawan hanya mengerjakan tugas-tugas tertentu yang sempit wilayahnya. Suatu spesialisasi dikatakan rendah apabila karyawan mengerjakan tugas-tugas yang mempunyai batasan yang luas.

Kadang-kadang spesialisasi disebut juga sebagai “division of labor”. Ada 2 (dua) tipe spesialisasi, yaitu :
  1. Spesialisasi horizontal. Spesialisasi horizontal ini menunjuk pada ruang lingkup suatu pekerjaan, atau pada tingkat mana seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan yang lengkap. Semakin kecil bagian suatu karyawan terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan, maka semakin horizontal tingkat spesialisasi pada pekerjaan tersebut.
  2. Spesialisasi vertikal. Spesialisasi vertikal menunjuk pada tingkat kontrol yang dimiliki oleh seorang karyawan terhadap suatu pekerjaan. Semakinbanyak keputusan yang dibuat oleh seorang karyawan, mengenai bagaimana dan kapan harus melakukan suatu tugas, dan semakin terbatas perilaku karyawan untuk melakukan tugas tersebut diatur oleh peraturan, prosedur, pengawasan ataupun teknologi, semakin rendah tingkat spesialisasi vertikalnya.
Standarisasi

Any procedure that occurs regularly, is legitimized by the organization, has rules that cover circumstances dan applies invariably.” (Jackson & Morgan, 1978, 92)
Standarisasi menunjuk pada prosedur yang di desain untuk membuat aktivitas organisasi menjadi teratur, dan hal ini secara otomatis akan memfasilitasi adanya koordinasi.

Hierarki Otoritas.

Authority refers to the rights inherent in a managerial position to give orders and expect the orders to be obeyed.” (Robbins, 2003,429)
Otoritas merupakan bentuk dari kekuasaan yang ada pada suatu posisi atau kantor. Ketika hak untuk mengatur bawahan termasuk dalam otoritas seseorang, maka otoritas tersebut memberikan hak untuk membatasi pilihan dan perbuatan yang dilakukan oleh bawahan. Bawahan diharapkan mematuhi perintah dari atasan. Meskipun jenis kekuasaan ini mempunyai batasan-batasan, namun otoritas memberikan kebebasan beberapa anggota organisasi untuk membuat kebijaksanaan dan bertindak, dibandingkan anggota organisasi lainnya.

Hierarki otoritas menggambarkan siapa melapor pada siapa dan bagaimana kontrol dari seorang manajer. Hierarki berhubungan dengan “span of control”, yaitu jumlah karyawan yang melapor pada seorang supervisor. Ketika span of control ini sempit, hierarki otoritasnya cenderung tinggi, ketika span of control ini lebar, hierarki otoritasnya akan lebih pendek.

Kompleksitas

Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi. Kompleksitas bisa diukur melalui 3 ( tiga ) diferensiasi yaitu vertikal, horizontal dan spatial.

a) Diferensiasi vertikal. Semakin banyak tingkatan yang ada antara manajemen puncak dengan bagian operasional, organisasi tersebut semakin kompleks. Hal ini dikarenakan ada potensi yang lebih besar untuk komunikasi yang terputus dan semakin sulit untuk mengkoordinasikan keputusan antar manajer. Selain itu juga lebih sulit bagi manajemen puncak untuk mengamati dari dekat kegiatan yang dilakukan oleh pihak operasional.

b) Diferensiasi horizontal adalah jumlah jenis pekerjaan satu departemen yang ada pada organisasi. Semakin banyak jumlah pekerjaan yang ada pada suatu organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus, semakin tinggi kompleksitas horizontal pada organisasi tersebut. Orientasi yang berbeda-beda ini menyebabkan adanya kesulitan yang lebih besar bagi para anggota organisasi untuk berkomunikasi dan lebih menyulitkan bagi manajemen untuk mengkoordinasikan aktivitas mereka.

c) Diferensiasi spatial adalah jumlah daerah dari keberadaan organisasi secara fisik. Dengan meningkatnya diferensiasi spatial ini maka semakin tinggi pula kompleksitasnya.

Sentralisasi

Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Konsep itu hanya mencakup wewenang formal, yaitu hak-hak inheren dalam posisi seseorang. Dikatakan bahwa ketika manajemen puncak membuat keputusan-keputusan kunci dalam organisasi dengan masukan yang terbatas dari karyawan yang berada di bawahnya, maka organisasi tersebut memiliki tingkat sentralisasi tinggi. Sebaliknya, semakin banyak karyawan yang berada di bawah manajemen puncak memberikan masukan bagi pengambilan keputusan, maka dikatakan bahwa organisasi lebih terdesentralisasi. Pada perusahaan yang memiliki karakter sentralisasi tinggi akan mempunyai struktur yang berbeda dengan perusahaan yang terdesentralisasi. Pada perusahaan yang terdesentralisasi, tindakan dapat lebih cepat dilakukan ketika hendak memecahkan suatu permasalahan, lebih banyak orang yang memberikan masukan pada suatu keputusan, dan karyawan tidak akan terlalu merasa berbeda dengan orang-orang yang membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupan kerja mereka.

Profesionalisme

Profesionalisme adalah level dari pendidikan formal dan training yang harus dimiliki dan diikuti oleh karyawan. Profesionalisme dianggap tinggi apabila karyawan harus mengikuti training dalam jangka waktu yang lama untuk memegang suatu pekerjaan atau jabatan pada perusahaan.

Personnel Ratio
Personel ratio menunjuk pada jumlah karyawan pada suatu fungsi atau departemen tertentu.

2. Dimensi Kontekstual

Dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi. Terdiri dari :



  • Ukuran. Organisasi dapat diukur sebagai suatu keseluruhan atau melalui komponen-komponen yang spesifik, misalnya melalui divisi yang ada. Namun biasanya organisasi diukur melalui jumlah karyawan, sebab organisasi merupakan suatu sistem sosial.
  • Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
  • Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial. Elemen lingkungan yang paling sering berdampak pada suatu organisasi biasanya adalah organisasi yang lain. 

Rangkaian (concatenation), merupakan akumulasi dari strategi sederhana menjadi struktur yang semakin kompleks, ini adalah inti dari argumen Chandler mengenai evolusi struktural. Chandler menjelaskan konsep dengan contoh sebuah perusahaan yang baru bergerak di satu lokasi dengan fungsi bisnis tunggal - seperti distributor. Strategi sederhana pertama yang ditekankan oleh distributor adalah ekspansi volume, yang mengarah ke struktur sederhana di mana kantor administrasi diciptakan untuk mengelola bisnis secara keseluruhan. Strategi sederhana berikutnya adalah penyebaran geografis. Penekanan strategi baru ini menghasilkan penambahan markas departemen distribusi untuk mengelola beberapa bidang unit distribusi. Perubahan struktur dari yang sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks terlihat pada Gambar 1 tentang Dua Dimensi Struktur Multidivisi.



Gambar 1. Dua Dimensi Struktur Multidivisi

Strategi berikutnya adalah integrasi vertikal, yang menambahkan fungsi tambahan untuk membuat suatu end-to-end bisnis. Struktur yang cocok adalah kantor pusat untuk mengkoordinasikan aliran kerja dan material melalui fungsi. Struktur ini disebut juga bentuk kesatuan (U-form) atau  sebuah multifungsi struktur bisnis tunggal (Williamson, 1975). Bentuk struktur bisnis tunggal berikutnya - multidivisional atau M-form. Struktur multidivisional dibuat ketika perusahaan menjalankan strategi diversifikasi. Struktur pada Gambar 1 menunjukkan rangkaian, atau akumulasi, dari semua strategi dalam struktur yang lebih kompleks. Dalam hal ini, masing-masing tingkat mewakili strategi "sederhana", namun penekanan yang ditempatkan pada strategi sederhana yang baru memerlukan pengembangan struktur yang lebih kompleks. Tabel 1 menunjukkan empat strategi yang dibahas oleh Chandler dalam Strategi dan Struktur (ekspansi volume, geografis, dispersi, integrasi vertikal, dan diversifikasi).



Pendorong Pertumbuhan

Tampaknya ada dua penggerak utama dalam perilaku ini. Yang pertama adalah mengejar pertumbuhan. Setiap perusahaan publik pasti ingin tumbuh dan berusaha mendorong sahamnya diperdagangkan pada tingkat premium. Sebuah harga saham tinggi membuatnya lebih mudah untuk menarik modal dan penghargaan eksekutif. Juga, banyak orang-orang berbakat yang ingin bergabung dengan perusahaan yang memiliki masa depan cerah. Tapi sementara itu, pertumbuhan yang diinginkan memiliki batasan. Sebuah perusahaan hanya dapat tumbuh begitu pesat di negara asal dimana bisnis tersebut dikembangkan. Oleh karena itu, ekspansi ke Negara lain akan mendorong pertumbuhan perusahan tersebut semakin cepat. Dengan penerapan strategi demikian, perusahaan telah meningkatkan kompleksitas strategi dan struktur perusahaannya.

Pendorong pertumbuhan lainnya adalah Hukum Ragam Persyaratan (The Law of Requisite Variety) (Ashby, 1956). Diambil dari teori kontrol atau cybernetics, yang menyatakan bahwa hukum sebagai entitas di lingkungan pemangku kepentingan dapat berkembang biak, unit dalam perusahaan juga harus berkembang biak untuk menanggapi entitas-entitas tersebut. Misalnya, fungsi pemasaran telah berevolusi dari berurusan dengan pasar massal untuk berfokus pada segmen pasar dan sekarang fokus pada segmen yang lebih mikro lagi.

Selama perusahaan mengejar pertumbuhan dan pemangku kepentingan berada dalam kompleksitas, struktur organisasi perusahaan akan berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks juga. Pada awalnya Chandler menjelaskan bentuk perusahaan terdiri dari tiga bentuk struktur: perusahaan fungsional, multidivisional, dan holding company. Untuk setiap struktur, memiliki strategi yang unik. Sebuah organisasi fungsional adalah sarana untuk menerapkan strategi bisnis tunggal. Sebuah struktur multidivisional digunakan untuk diversifikasi ke beberapa bisnis terkait. Holding company adalah tepat ketika diversifikasi masuk kedalam bisnis yang tidak terkait. Para peneliti menyebut struktur yang menyatu atau U-form, multidivisional atau M-form, dan holding company atau H-form (Williamson, 1975). Sejak buku Chandler yang diterbitkan pada tahun 1962, bentuk-bentuk telah berevolusi dari "struktur" menjadi "organisasi" dan dari struktur murni berkembang menjadi bentuk campuran yang lebih kompleks.

Sejak penerbitan buku Chandler (1962) tersebut, pembentuk organisasi telah mengembangkan bentuk tersebut dalam pemikiran mereka sepanjang ketentuan berikut:

  1. dari bentuk strategi dan struktur menjadi bentuk strategi dan organisasi.
  2. dari tiga jenis strategi dan struktur murni (U-form, M-form, dan H-form) sampai kebentuk U-form yang paling sederhana sampai ke bentuk H-form yang paling beragam.
  3. dari divisi, di mana ukuran menentukan pondasi dari organisasi, menjadi SBU (Single Business Unit), di mana logika bisnis menentukan pondasi dasar dari struktur perusahaan.

Ekspansi Internasional dan Pengembangan Struktur Matriks Multidimensional

Pada awalnya, strategi pertumbuhan ekspansi internasional menyebabkan beberapa perubahan dalam M-form yang merupakan tujuan pertama untuk bekembang. Perusahaan-perusahaan hanya menambahkan beberapa divisi kedalam divisi yang telah ada. Tapi ketika penjualan divisi internasional mencapai 25-35% dari total penjualan, divisi tersebut dibubarkan dan bentuk struktur baru muncul (lihat Gambar 2). Struktur ini adalah struktur tiga dimensi dimana unit bisnis, negara, dan fungsi semuanya melaporkan kepada CEO. M-form dan H-form adalah struktur dua dimensi di mana dalam bisnis adalah P & Ls dan dilaporkan kepada CEO bersama dengan fungsi.


Gambar 2. Multi-bisnis, Multidivisional, Matriks Fungsional

Strategi baru dari ekspansi internasional ini menyebabkan tiga-dimensi baru organisasi terbentuk. Seperti di masa lalu, organisasi yang dihasilkan adalah gabungan dari strategi dan struktur masa lalu. Awalnya, sebuah divisi internasional hanya ditambahkan ke struktur multidivisional yang ada, namun peningkatan pertumbuhan menyebabkan embedding kegiatan geografis ke dalam fungsi dan bisnis. Hasilnya adalah sebuah organisasi tiga-dimensi yang kompleks. Mendapatkan struktur kompleks untuk bekerja secara efektif masih merupakan tantangan desain organisasi bagi perusahaan saat ini.

Dimensi Konsumen

Pada 1990-an, strategi yang berfokus pada pelanggan baru mulai muncul, dan terus disempurnakan selama tahun-tahun awal abad ke-21. Ada sejumlah pendorong dibalik strategi baru ini, namun ada dua yang sangat menonjol. Salah satunya adalah pergeseran daya beli lebih ke tangan pelanggan. Pelanggan besar menuntut kerjasama tunggal dengan vendor mereka dan menerima produk yang telah disesuaikan serta mendapatkan penawaran layanan untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Pendorong lainnya adalah langkah untuk menyediakan sistem atau solusi kepada pelanggan, bukan produk yang berdiri sendiri. Revolusi digital sekarang memungkinkan setiap objek untuk berbicara dengan setiap objek lain. Jadi, misalnya, IBM menyediakan solusi cerdas untuk pelanggan seperti jaringan listrik cerdas untuk pulau Malta. Platform ini telah dirancang sejak awal untuk menjadi mudah dan cepat diubah untuk memenuhi kebutuhan unik dari pelanggan. Organisasi untuk menerapkan strategi massal disesuaikan kedalam bentuk desain produk dengan model front-back (Galbraith, 1993, 2002:. Ch 8).


Gambar 3. Front-back Model

Chandler (1962) menggambarkan bagaimana strategi integrasi vertikal dan diversifikasi menyebabkan perubahan fungsional struktur-bisnis tunggal dan struktur bisnis multi-divisi. Struktur multidivisional diperluas didalam organisasi termasuk proses manajemen dan praktek SDM. Strategi berikutnya yang berdampak pada organisasi perusahaan adalah ekspansi internasional, dan pada akhirnya ide baru dalam perubahan organisasi ditambahkan oleh penulis dalam bentuk strategi yang berfokus kepada pelanggan. Strategi ini telah menyebabkan terbentuknya organisasi empat dimensi di mana bisnis, fungsi, negara, dan unit pelanggan semua melaporkannya ke pimpinan puncak perusahaan.

Sekarang ada dimensi kelima, yang diwakili dalam unit organisasi yang disebut Keputusan Analisis yang menyediakan layanan untuk semua bisnis perusahaan dan negara. Keputusan Analisis mengembangkan analisis manipulasi untuk membedakan segala bentuk pembayaran.

Kesimpulan

Evolusi organisasi perusahaan yang kompleks terus berlanjut. Dari struktur fungsional bisnis tunggal (Single Business Unit), telah berevolusi didalam organisasi menjadi empat dimensi yang diadopsi oleh banyak perusahaan-perusahaan terkemuka. Perubahan struktur yang akhirnya merubah strategi perusahaan berkembang dari yang paling sederhana menjadi struktur dan strategi yang lebih kompleks.

Perkembangan organisasi yang pada awalnya hanya memiliki dua sudut pandang atau dikenal dengan dua dimensi organisasi, telah berubah seiring berjalannya waktu dan serta penambahan konsep-konsep baru dalam dunia bisnis. Bentuk orgnisasi perusahaan yang sederhana telah berevolusi menjadi struktur yang sangat kompleks yang dijelaskan oleh penulis menjadi bentuk empat dimensi. Pertanyaan alami adalah "Apakah akan ada dimensi kelima?" Dari indikasi awal serta pemaparan yang dikemukakan oleh penulis, jawabannya tampaknya adalah "Ya." Perusahaa-perusahaan telah  mengintegrasikan database yang sebelumnya terisolasi ke dalam database perusahaan yang lebih luas lagi. Kemudian, dengan menggunakan alat-alat analisis baru, mereka menemukan wawasan berguna yang memiliki nilai bagi pelanggan. Langkah ke pengumpulan data yang lebih besar tampaknya menjadi dimensi berikutnya dalam proses rangkaian (concatenation) yang diidentifikasi oleh Chandler. Data yang besar maka akan menjadi tantangan besar berikutnya untuk desain organisasi yang juga masih terus berkembang.

Saran

Perlu adanya penelitian lanjutan dan pengembangan konsep awal sejak dikeluarkannya konsep tentang concatenation oleh Albert Chandler dalam bukunya Strategy and Structure: Chapter in the History of Industrial Enterprise. Strategi dan struktur organisasi atau perusahaan bukanlah sesuatu yang baku, sehingga pengembangan dari bentuk yang paling sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks akan terus dan perlu dilanjutkan. Perusahaan-perusahaan yang mengatasnamakan kesederhanaan struktur pada awalnya, pasti akan merubah konsepnya secara bertahap menuju struktur yang lebih kompleks lagi. Penggunaan database dalam skala besar akan menjadi salah satu dimensi baru dalam strategi dan struktur perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Ashby, WR. 1956. An Introduction to Cybernetics. Wiley, New York. 
Chandler, D. 1962. Strategy and Structure. MIT Press, Cambridge, MA.
Galbraith J. 1977. Organization Design. Addison-Wesley, Reading, MA.
Galbraith J. 2010. The multi-dimensional and reconfigurable organization. Organizational Dynamics 39: 115–125.
Galbraith J. 2011. The Evolution Of Enterprise Organization Design. Journal
McKinsey Global Institute. 2011. Big Data: the next frontier for innovation, competition, and productivity.


No comments:

Post a Comment