Writing
workshop merupakan
runtutan aktivitas menyenangkan yang selain dapat menggali kecerdasan dan
kecakapan anak (dalam menulis dan dalam menganalisa masalah serta menuangkan
pemikiran ke dalam bentuk tulisan) juga dapat menumbuhkan kedekatan yang luar
biasa dari interaksi yang terjadi antara anak (murid) dan orang dewasa (guru)
selama proses pembelajaran berlangsung.
Apabila
aktivitas ini berjalan dengan harmonis dengan persiapan yang matang, anak tidak
betul-betul merasa sedang belajar namun mereka sungguh sedang menjalani proses
pembelajaran yang sangat besar (menulis, membaca, mendengarkan, dan berbicara).
Terutama apabila kegiatan ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang mereka
lakukan dalam keseharian mereka.
Dengan
akrabnya komunikasi yang tercipta dengan anak, writing workshop
memungkinkan orang tua (guru) untuk lebih memahami cara berpikir anak,
kebutuhan pembelajaran anak, serta cara anak memandang sesuatu. Dan bersamaaan
dengan itu, anak pun terfasilitasi untuk menumbuhkan self esteem dan
percaya diri atas kemampuan yang mereka miliki dengan menghasilkan suatu karya.
Bagaimana
hal-hal (banyak manfaat, red) di atas dapat tercapai?
A. Writing
workshop
Menulis (writing)
merupakan keterampilan untuk merangkaikan kata-kata menjadi kalimat
dengan urutan tertentu untuk menghasilkan produk tertentu. Tujuan dari
belajar menulis antara lain dapat membuat anak mampu menggambarkan sesuatu
secara tertulis, berkomunikasi, menyampaikan informasi, dan mengekspresikan
perasaan.
Tidak mudah
mengajarkan keterampilan menulis karena didalamnya terdapat keterampilan lain
yang menyatu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keterampilan
tersebut antara lain adalah pemahaman ejaan, tanda baca, penggunaan huruf
besar, kosa kata, pemilihan kata yang tepat, kemampuan menggambarkan suatu
kejadian melalui kalimat, serta kemampuan menyimpulkan.
Mari kita
bahas bersama bagaimana mengajarkan writing workshop sehingga mampu
mengakomodir kebutuhan pembelajaran anak.
B. Bagaimana
mengajarkan writing workshop?
Terdapat dua
pihak yang terlibat dalam proses writing workshop yaitu orang dewasa
(guru atau orang tua) dan anak (murid). Apa yang harus dimiliki (dipersiapkan)
orang dewasa untuk dapat menjadi ‘teman’ yang baik selama writing workshop
berlangsung?
a.
Tahapan writing workshop
Tahapan
penting dalam writing workshop adalah prewriting (brainstorm),
draft kasar, revising, editing,dan publishing (Ralph
Fletcher and JoAnn Portalupi, 2001). Meskipun setiap tahap tidak selalu
berjalan secara teratur namun setiap proses ini pasti ada dalam proses
penulisan. Setiap proses penting dalam menentukan hasil akhir karya anak.
Dalam tahap prewriting,
anak mencari ide cerita atau topik tulisan yang akan dibuatnya untuk jangka
panjang. Setiap cara dapat ditempuh anak untuk mendapatkan ide.
Namun
b.
Alokasi waktu
Writing
workshop terdiri
dari sesi pertemuan pendek yang berlangsung terus menerus dengan tahap
pembelajaran yang berbeda. Alokasi waktu yang efektif dalam setiap sesi pendek
dapat membantu anak dalam mengembangkan tulisan yang sedang dibuatnya.
Adapun agenda dalam setiap sesi adalah minilesson, aktivitas menulis,
dan sharing session.
Minilesson
dirancang padat, mengena, dan tidak bertele-tele. Buatlah aktivitas dalam minilesson
sebagai penumbuh motivasi anak untuk menulis. Misalnya, menceritakan tentang setting
cerita dengan memberikan suatu contoh dari potongan cerita yang kita buat
sendiri atau dari buku populer yang mungkin mereka telah baca. Atau
dengan menyampaikan pemaparan mengenai penentuan karakter cerita dengan
membandingkan dua teknik yang berbeda, langsung atau tidak langsung. Atau
dengan membandingkan dua pemilihan kata yang berbeda sehingga memberikan kesan
yang berbeda dalam penulisan. Pastikan aktivitas ini terarah sesuai
dengan tahap yang sedang dilalui anak.
Aktivitas
menulis mendapat porsi waktu terbanyak dalam setiap sesi. Berikanlah
perhatian dan bantuan pada setiap anak yang mendapatkan kesulitan dengan tetap
mempertahankan kepemilikan anak atas karyanya. Hindari mengambil alih
karya anak. Dengarkanlah kesulitan mereka, berikanlah pendapat sebagai
seorang pembaca, libatkan anak secara aktif, arahkan anak tetap pada tujuan
penulisan yang ingin dicapainya, dan berikan pujian pada kemajuan yang telah
diperolehnya.
Sharing
session menutup
setiap sesi. Pada sesi ini anak berkesempatan untuk mendapatkan masukan, ide,
dan wawasan baru baik dari guru atau teman yang ada dengan proses tanya jawab
ringan setelah sebelumnya anak membacakan apa yang telah dia tulis pada hari
itu.
c.
Fasilitas pendukung
Ruangan dan
fasilitas pendukung lainnya yang ditata disesuaikan dengan aktivitas yang
berlangsung akan sangat membantu anak untuk berkonsentrasi dan efektif dalam
menggunakan waktu menulis. Penempatan meja dan kursi dapat ditata
berkelompok. Karpet dan buku-buku dapat menjadi tempat anak
menggali ide.
Alat tulis
(kertas, pensil, penghapus) serta fasilitas pendukung lainnya (folder,
gunting, stapler, lem, spidol berwarna, kamus, dll) berada dekat dengan
area menulis. Komputer seringkali dibutuhkan dalam proses drafting.
d.
Penetapan tujuan
Mengingat writing
workshop merupakan proses pembelajaran yang panjang dengan melibatkan
tahapan tertentu, penetapan tujuan jangka pendek dalam setiap pertemuan akan
sangat menentukan keberhasilan proses secara keseluruhan. Menumbuhkan keinginan
anak untuk menulis dalam setiap sesi memberikan tantangan tersendiri sebagai
proses menuju hasil akhir berupa suatu karya yang matang dari anak.
e.
Penetapan peraturan
Peraturan
yang disepakati bersama akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses
penulisan. Misalnya tidak boleh berisik, berbicara dengan suara pelan,
mengembalikan alat tulis ke tempatnya, dan semua (anak dan orang dewasa) harus
berpikir dan menulis.
f.
Kemampuan analisa dan kekayaan ide
Tahap
pembelajaran anak berbeda-beda sesuai dengan tingkat pemahaman dan proses
pembelajaran yang telah dilaluinya. Pemahaman anak usia 7 tahun terhadap
sesuatu akan berbeda dengan anak usia 10 tahun. Berikanlah
kemungkinan-kemungkinan yang mudah dipahami atas kesulitan yang ditemui anak,
terutama dalam mengembangkan tulisan. Kemukakanlah ide dan saran dengan
terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pemikiran
atau hasil tulisannya. Kepandaian menganalisa kesulitan anak menjadi kunci
sukses dalam mengembangkan kemampuan anak.
g.
Kesabaran dan kasih sayang
Suasana hati
anak seringkali berubah-ubah. Atau anak seringkali frustasi dengan
tulisan yang dibuatnya. Peran orang dewasa sebagai pembimbing yang dengan sabar
dan kasih sayang menemani dan memberikan solusi terhadap kesulitan yang
dihadapi anak akan mengembalikan kepercayaan diri anak untuk tetap berkarya.
No comments:
Post a Comment